Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Webinar Puspeka: Tetap Produktif di Masa Penuh Tantangan, Vokasi Kuat Menguatkan Indonesia

Webinar: Tetap Produktif di Masa Penuh Tantangan, Vokasi Kuat Menguatkan Indonesia
(Foto: Dok. Pusat Penguatan Karakter Kemdikbud RI)
Peluangterkini.com – Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia (Kemdikbud RI) melalui Pusat Penguatan Karakter (Puspeka) Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia kembali mengadakan webinar dengan tema “Tetap Produktif di Masa Penuh Tantangan, Vokasi Kuat Menguatkan Indonesia”, Sabtu, 29 Agustus 2020.

Mengangkat tema, tetap produktif di masa penuh tantangan, Vokasi kuat menguatkan Indonesia. Webinar dibuka oleh Kepala Pusat Penguatan Karakter Kemendikbud Republik Indonesia, Hendarman. Hadir sebagai pembicara Direktur Pendidikan Vokasi Kemdikbud RI, Wikan Sakarinto, Anggota Komisioner Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP), Bonardo Aldo Tobing, Kepala SMKN 8 Malang, Cone Custarto Arifin, Alumni SMK sekaligus Pengusaha UMKM, Firhan Ashari.

Dalam sambutannya, Kepala Pusat Penguatan Karakter Kemdikbud RI, Hendarman menjelaskan bahwa pemilihan tema kegiatan webinar merupakan penyesuaian pembelajaran di masa Pandemi Covid-19. Lebih lanjut, Hendarman menjelaskan bahwa kalau seri webinar sebelumnya membahas khusus tentang Sekolah Menengah Umum (SMU), webinar kali ini  membahas seputar Sekolah Menengah Kejuruan (SMK).

Kepala SMKN 8 Malang, Cone Custarto Arifin menjelaskan bahwa dalam kondisi normal, SMKN 8 Malang menerapkan model belajar IN–ON–IN (Program 3 tahun) dan model belajar IN- IN–IN–ON (Program 4 tahun). Mengingat saat ini masih kondisi Pandemic Covid-19, membuat peserta didik tidak dapat melaksanakan Praktek Kerja Lapangan (PKL), Dewan Guru SMKN 8 Malang mengganti kegiatan PKL dengan model Pembelajaran Berbasis Proyek.

Dirjen Pendidikan Vokasi Kemdikbud RI, Wikan Sakarinto memaparkan problematika yang dihadapi dunia industri dan dunia usaha. Menurutnya yang diharapkan oleh dunia usaha dan dunia industri adalah kompetensi, sedangkan lulusan hanya memiliki ijazah. Kompetensi seorang alumni pendidikan vokasi harusnya meliputi Hard Skill, Soft Skill, dan integritas atau nilai moral. Untuk mewujudkan alumni pendidikan vokasi yang hebat di masa depan, penerapan model pembelajaran Link and Match adalah keharusan.

Anggota Komisioner Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP), Bonardo Aldo Tobing dalam pemaparannya memberikan penjelasan  bahwa Pandemic Covid-19 telah mempercepat transformasi digital dan melahirkan kompetensi/skill baru serta memberi dampak perlunya sertifikasi kompetensi.

Komisioner BNSP, Bonardo Aldo Tobing menjelaskan bahwa tugas BNSP sesuai Inpres Nomor 9 Tahun 2016 Tentang Revitalisasi SMK ada 3 (tiga), yaitu:
  1. Mempercepat pemberian lisensi bagi SMK sebagai lembaga sertifikasi Pihak Pertama (LSP –P1)
  2. Mempercepat sertifikasi kompetensi bagi pendidik dan tenaga kependidikan SMK
  3. Mempercepat sertifikasi kompetensi bagi lulusan SMK


Pengusaha UMKM yang juga alumni SMK kompetensi keahlian Tata Boga, Firhan Ashari, mengungkapkan alasannya masuk sekolah vokasi atau SMK, selain karena Passion, masuknya ia ke SMK juga karena didukung penuh oleh orangtuanya.

Setelah tamat di SMK, Firhan mulai merintis usahanya dibidang kuliner. Dia menceritakan, pembeli yang datang kadang hanya 1 – 2 orang. Dengan kesabaran dan ketekunannya ditambah dukungan penuh dari orang tuanya, akhirnya pembeli bisa sampai 10 bahkan saat ini sudah menyentuh angka 30 orang. Impiannya di usia 23 tahun ini adalah bisa memiliki toko dan bisa memperkerjakan orang yang masih menganggur. Dia pun berpesan kepada anak-anak SMK agar mencoba keluar dari zona nyaman dan melakukan hal baru, terus menggali potensi dan jangan berhenti.



Posting Komentar untuk "Webinar Puspeka: Tetap Produktif di Masa Penuh Tantangan, Vokasi Kuat Menguatkan Indonesia"