Webinar Puspeka: Tetap Produktif di Masa Penuh Tantangan, Vokasi Kuat Menguatkan Indonesia
Webinar: Tetap Produktif di Masa Penuh Tantangan, Vokasi Kuat Menguatkan Indonesia (Foto: Dok. Pusat Penguatan Karakter Kemdikbud RI) |
Mengangkat tema, tetap produktif di masa penuh tantangan,
Vokasi kuat menguatkan Indonesia. Webinar dibuka oleh Kepala Pusat Penguatan
Karakter Kemendikbud Republik Indonesia, Hendarman. Hadir sebagai pembicara
Direktur Pendidikan Vokasi Kemdikbud RI, Wikan Sakarinto, Anggota Komisioner
Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP), Bonardo Aldo Tobing, Kepala SMKN 8
Malang, Cone Custarto Arifin, Alumni SMK sekaligus Pengusaha UMKM, Firhan
Ashari.
Dalam sambutannya, Kepala Pusat Penguatan Karakter Kemdikbud
RI, Hendarman menjelaskan bahwa pemilihan tema kegiatan webinar merupakan penyesuaian
pembelajaran di masa Pandemi Covid-19. Lebih lanjut, Hendarman menjelaskan
bahwa kalau seri webinar sebelumnya membahas khusus tentang Sekolah Menengah Umum
(SMU), webinar kali ini membahas seputar
Sekolah Menengah Kejuruan (SMK).
Kepala SMKN 8 Malang, Cone Custarto Arifin menjelaskan bahwa
dalam kondisi normal, SMKN 8 Malang menerapkan model belajar IN–ON–IN (Program
3 tahun) dan model belajar IN- IN–IN–ON (Program 4 tahun). Mengingat saat ini
masih kondisi Pandemic Covid-19, membuat peserta didik tidak dapat melaksanakan
Praktek Kerja Lapangan (PKL), Dewan Guru SMKN 8 Malang mengganti kegiatan PKL
dengan model Pembelajaran Berbasis Proyek.
Dirjen Pendidikan Vokasi Kemdikbud RI, Wikan Sakarinto memaparkan
problematika yang dihadapi dunia industri dan dunia usaha. Menurutnya yang
diharapkan oleh dunia usaha dan dunia industri adalah kompetensi, sedangkan
lulusan hanya memiliki ijazah. Kompetensi seorang alumni pendidikan vokasi
harusnya meliputi Hard Skill, Soft Skill, dan integritas atau nilai moral.
Untuk mewujudkan alumni pendidikan vokasi yang hebat di masa depan, penerapan
model pembelajaran Link and Match adalah keharusan.
Anggota Komisioner Badan Nasional Sertifikasi Profesi
(BNSP), Bonardo Aldo Tobing dalam pemaparannya memberikan penjelasan bahwa Pandemic Covid-19 telah mempercepat
transformasi digital dan melahirkan kompetensi/skill baru serta memberi dampak
perlunya sertifikasi kompetensi.
Komisioner BNSP, Bonardo Aldo Tobing menjelaskan bahwa tugas
BNSP sesuai Inpres Nomor 9 Tahun 2016 Tentang Revitalisasi SMK ada 3 (tiga),
yaitu:
- Mempercepat pemberian lisensi bagi SMK sebagai lembaga sertifikasi Pihak Pertama (LSP –P1)
- Mempercepat sertifikasi kompetensi bagi pendidik dan tenaga kependidikan SMK
- Mempercepat sertifikasi kompetensi bagi lulusan SMK
Pengusaha UMKM yang juga alumni SMK kompetensi keahlian Tata
Boga, Firhan Ashari, mengungkapkan alasannya masuk sekolah vokasi atau SMK,
selain karena Passion, masuknya ia ke SMK juga karena didukung penuh oleh
orangtuanya.
Setelah tamat di SMK, Firhan mulai merintis usahanya
dibidang kuliner. Dia menceritakan, pembeli yang datang kadang hanya 1 – 2
orang. Dengan kesabaran dan ketekunannya ditambah dukungan penuh dari orang
tuanya, akhirnya pembeli bisa sampai 10 bahkan saat ini sudah menyentuh angka
30 orang. Impiannya di usia 23 tahun ini adalah bisa memiliki toko dan bisa
memperkerjakan orang yang masih menganggur. Dia pun berpesan kepada anak-anak
SMK agar mencoba keluar dari zona nyaman dan melakukan hal baru, terus menggali
potensi dan jangan berhenti.
Posting Komentar untuk "Webinar Puspeka: Tetap Produktif di Masa Penuh Tantangan, Vokasi Kuat Menguatkan Indonesia"
Informasi lebih lengkap dapat menghubungi kami di @FB Peluang Terkini